Perhimpunan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI) merupakan Organisasi
Kepemudaan (OKP) Katolik yang berfungsi sebagai organisasi pembinaan dan
organisasi perjuangan mahasiswa katolik (juga bukan katolik) yang berazaskan
Pancasila, dijiwai kekatolikan, dan disemangati kemahasiswaan.
Ditetapkan
berdiri pada 25 Mei 1947. Namun demikian cikal bakal organisasi ini telah lahir
jauh sebelumnya yakni saat berdirinya KSV Sanctus Bellarminus, Batavia
(didirikan di Jakarta, 10 November 1928), KSV Sanctus Thomas Aquinas Bandung
(didirikan di Bandung, 14 Desember 1947), dan KSV Sanctus Lucas Surabaya
(didirikan
di Surabaya, 12 Desember 1948).
di Surabaya, 12 Desember 1948).
Sejarah
PMKRI
Federasi
KSV
Katholieke
Studenten Vereniging (KSV)sebagai Organisasi Mahasiswa Katolik telah berdiri di
beberapa daerah berturut-turut :
KSV
St. Bellarminus Batavia, pada 10 November 1928;
KSV
St. Thomas Aquinas Bandung, pada 14 Desember 1947;
KSV
St. Lucas Surabaya, pada 12 Desember 1948.[1]
Selanjutnya
tahun 1949 dibentuk Federasi KSV yang diketuai oleh Gan Keng Soei (KS Gani) dan
Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong).
Perserikatan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI Yogyakarta)
Adapun
PMKRI Yogyakarta yang pertama kali diketuai oleh St. Munadjat Danusaputro, didirikan
pada tanggal 25 Mei 1947.
Fusi
11 Juni 1950 (Konggres I)
Keinginan
Federasi KSV untuk berfusi dengan Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia Yogyakarta saat itu, karena pada pertemuan antar KSV di penghujung
1949, dihasilkan keputusan bersama bahwa “….Kita bukan hanya mahasiswa Katolik,
tetapi juga mahasiswa Katolik Indonesia ..." Federasi akhirnya mengutus
Gan Keng Soei (KS Gani) dan Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong) untuk mengadakan
pertemuan dengan moderator dan pimpinan PMKRI Yogyakarta.
Setelah
mendapat saran dan berkat dari Vikaris Apostolik Batavia yang pro Indonesia,
yaitu Mgr. Peter J Willekens SJ, utusan Federasi KSV (kecuali Ouw Jong Peng
Koen yang batal hadir karena sakit) bertemu dengan moderator pada tanggal 18
Oktober 1950. Pertemuan dengan Ketua PMKRI Yogyakarta saat itu, yaitu PK
Haryasudirja, bersama stafnya berlangsung sehari kemudian. Dalam
pertemuan-pertemuan tersebut intinya wakil federasi KSV yaitu Gan Keng Soei
mengajak dan membahas keinginan ”Mengapa kita tidak berhimpun saja dalam satu
wadah organisasi nasional mahasiswa Katolik Indonesia? Toh selain sebagai
mahasiswa Katolik, kita semua adalah mahasiswa Katolik Indonesia. “
Maksud
Federasi KSV ini mendapat tanggapan positif moderator dan pimpinan PMKRI
Yogyakarta. Dan dari pertemuan itu dihasilkan dua keputusan lain yaitu :
Setelah
pertemuan tersebut, masing-masing organisasi harus mengadakan kongres untuk
membahas rencana fusi.
Kongres
Gabungan antara Federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta akan berlangsung di
Yogyakarta tanggal 9 Juni 1951.
Dalam
kongres gabungan tanggal 9 Juni 1951, kongres dibuka secara resmi oleh PK
Haryasudirja selaku wakil PMKRI Yogyakarta bersama Gan Keng Soei yang mewakili
Federasi KSV. Diluar dugaan, Kongres yang semula direncanakan berlangsung hanya
sehari, ternyata berjalan alot terutama dalam pembahasan satu topik, yakni
penetapan tanggal berdirinya PMKRI.
Di
saat belum menemui kesepakatan, Kongres Gabungan sempat diskors untuk
memberikan kesempatan kepada masing-masing organisasi untuk kembali mengadakan
kongres secara terpisah pada tanggal 10 Juni 1951. Akhirnya Kongres Gabungan
untuk fusi-pun kembali digelar pada tanggal 11 Juni 1951 dan berhasil
menghasilkan 14 keputusan.[1]
Federasi
KSV dan PMKRI Yogyakarta berfusi menjadi satu sebagai organisasi nasional
mahasiswa katolik bernama ”Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia”
yang kemudian disingkat PMKRI. Sebutan perhimpunan ini disepakati sebagai
pertimbangan agar organisasi baru ini sudah bersiap-siap untuk mau dan mampu
menampung masuk dan menyatunya organisasi-organisasi mahasiswa Katolik lain yang
telah berdiri berlandaskan asas dan landasan lain, seperti KSV-KSV di
daerah-daerah pendudukan Belanda guna menuju persatuan dan kesatuan Indonesia.
Dasar
pedoman (AD/Anggaran Dasar) PMKRI Yogyakarta diterima sebagai AD sementara
PMKRI hingga ditetapkannya AD PMKRI yang definitif.
Keputusan
- keputusan yang dihasilkan pada waktu itu :
PMKRI
didirikan di Yogyakarta pada tanggal 25 Mei 1947.
PMKRI
berkedudukan di tempat kedudukan Pengurus Pusat PMKRI.
Empat
cabang pertama PMKRI adalah : PMKRI Cabang Yogyakarta, PMKRI Cabang Bandung,
PMKRI Cabang Jakarta, dan PMKRI Cabang Surabaya.
Dalam
ART setiap Cabang PMKRI harus dicantumkan kalimat,”PMKRI berasal dari Federasi
KSV dan PMKRI Yogyakarta yang berfusi tanggal 11 Juni 1951”
Santo
pelindung PMKRI adalah Sanctus Thomas Aquinas
Semboyan
PMKRI adalah “Religio Omnium Scientiarum Anima” yang artinya Agama adalah jiwa
segala ilmu pengetahuan.
Baret
PMKRI berwarna merah ungu (marun), dengan bol kuning di atasnya.
Kongres
fusi ini selanjutnya disebut sebagai Kongres I PMKRI.
Kongres
II PMKRI akan dilangsungkan di Surabaya, paling lambat sebelum akhir Desember
1952 dan PMKRI Cabang Surabaya sebagai tuan rumahnya.
Masa
kepengurusan PMKRI adalah satu tahun, dengan catatan: untuk periode 1951-1952
berlangsung hingga diselenggarakannya Kongres II PMKRI.
PP
PMKRI terpilih segera mendirikan cabang-cabang baru PMKRI diseluruh Indonesia
dan mengenai hal ini perlu dikoordinasikan dengan pimpinan Waligereja
Indonesia.
PK
Haryasudirja secara aklamasi ditetapkan sebagai Ketua Umum PP PMKRI periode
1951-1952.
Dengan
keputusan itu maka kelahiran PMKRI yang ditetapkan pada tanggal 25 Mei 1947
menjadi acuan tempat PMKRI berdiri. PMKRI didirikan di Balai Pertemuan Gereja
Katolik Kotabaru Yogyakarta di jalan Margokridonggo (saat ini Jln. Abubakar
Ali). Balai pertemuan tersebut sekarang bernama Gedung Widya Mandala.
Penentuan
tanggal 25 Mei 1947 yang bertepatan sebagai hari Pantekosta, sebagai hari
lahirnya PMKRI, tidak bisa dilepaskan dari jasa Mgr. Albertus Soegijapranata.
Atas saran beliaulah tanggal itu dipilih dan akhirnya disepakati para pendiri
PMKRI, setelah sejak Desember 1946 proses penentuan tanggal kelahiran belum
menemui hasil. Alasan beliau menetapkan tanggal tersebut adalah sebagai simbol
turunnya roh ketiga dari Tri Tunggal Maha Kudus yaitu Roh Kudus kepada para
mahasiswa katolik untuk berkumpul dan berjuang dengan landasan ajaran agama
Katolik, membela, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengurus
Pusat PMKRI
Pengurus
Pusat PMKRI (PP PMKRI) adalah badan eksekutif PMKRI di level nasional yang
bertugas mengkoordinir (mengurus) Cabang PMKRI berikut Calon Cabang PMKRI dan
Kota Jajakan PMKRI. Lebih dari itu, PP PMKRI menjadi representasi organisasi
dalam hubungan ekternal kekatolikan maupun internal kekatolikan, baik di dalam
maupun di luar negeri.Sejatinya, PP PMKRI bukan supra struktur dari DPC PMKRI
(Cabang PMKRI), melainkan primus inter pares.
Berikut
ini adalah nama-nama pengurus pusat PMKRI, yaitu:[rujukan?]
1951
Yogyakarta I - PK.Hardjasudirdja
1952
Surabaya II - FX. Sudiono
1953
Jakarta III - Anton Moeliono
1954
Bandung IV - Wisanto Haryadi
1955
Yogyakarta V - C.Koentoro
1956
Surabaya VI - FX.Surjanto
1957
Jakarta VII - BS. Muljana
1958
Bandung - I BS.Muljana
1959
Semarang VIII /II A.Hadyana P
1960
Malang - III A.Ben Mboi
1961
Yogyakarta IX/ IV Harry Tjan Silalahi
1962
Surabaya - V Harimurti K
1963
Jakarta - VI Cosmas Batubara
1964
Malang X /VII Cosmas Batubara
1967
Bandung - VIII Savrinus Suardi
1969
Surabaya XI/ IX J Max Wayong
1971
Surakarta XII /X Chris Siner Key Timu
1975
Semarang XIII/ XI Chris Siner Key Timu
1977
Malang XIV/ XII Wem Kaunang
1981
Jakarta - XIII Marcus Mali
1985
Jakarta XV /XIV Paulus Januar
1988
Surabaya XVI /XV Gaudens Wodar
1990
U.Pandang XVII /XVI Cyrillus I Kerong
1992
Bandung XVIII /XVII Leonardo Renyut
1994
Medan XIX/ XVIII Antonius Doni
1996
Malang XX/ XIX I Riza Primahendra
1998
Banjarmasin XXI /XX Ign. Kikin P Tarigan S
2000
Jakarta XXII /XXI Robert JE. Nalenan
2002
Kupang XXIII /XXII Maria Restu Hapsari
2004
Manado XXIV /XXIII Emmanuel Josafat Tular
2006
Jayapura XXV/ XXIV (Demisioner, Tidak menetapkan Ketua Presidium)
2008
Jogjakarta XXVI/ XXV Tri Adi Sumbogo
2012
Medan Istimewa/XXVI Yohannes Sahat
Bintang
Sanctus Thomas Aquinas
Kepada
tokoh-tokoh PMKRI (juga bukan PMKRI) yang berjasa kepada organisasi diberikan
penghargaan Bintang Sanctus Thomas Aquinas. Pengusulan dan penetapaan dilakukan
dalam Sidang MPA, dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PP PMKRI.
Beberapa
penerima Bintang Jasa Sanctus Thomas Aquinas :
St.Munadjat
Danusaputro (MPA Malang, 1996)
Bung
Kanis Pairera (MPA Malang, 1996)
Mgr.
Albertus Soegijapranata (MPA Banjarmasin, 1998)
PK
Ojong (MPA Banjarmasin, 1998)
PMKRI
Cabang Yogyakarta
PMKRI
Cabang Yogyakarta didirikan pada tanggal 25 Mei 1947 dengan nama PERSERIKATAN
MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA. Terpilih sebagai ketua pertama St.
Munadjat Danusaputro. Santo Pelindung : "St. Thomas Aquinas"
Ketua-Ketua
Presidium PMKRI Yogyakarta :
1.
1947 - 1950 : St. Munadjat Danusaputro
2.
1950 – 1951 : P.K. Harjasudirdja
3.
1951 – 1952 : E. Dulkahar
4.
1953 – 1954 : F.X. Sudijana
5.
1954 – 1955 : A. Marwoto
6.
1955 – 1956 : V.B. da Costa
7.
1956 – 1957 : A. Moegijono
8.
1957 – 1959 : J.B. Moerdopo
9.
1959 – 1961 : F.X. Bambang Ismawan
10.
1961 – 1962 : A.J. Sadewa
11.
1962 – 1963 : J. Soedradjat Djiwandono
12.
1963 – 1964 : A. Soemantri Hardjojuwono
13.
1964 – 1966 : R.J.B. Soehendrodjati
14.
1966 – 1968 : Ign. Suluh Darmadji
15.
1968 – 1969 : Rudolf Pamor
16.
1969 – 1970 : Jos Soenaryo
17.
1970 – 1971 : R. Soelistyo
18.
1971 – 1972 : Gaspar P. Ehok
19.
1972 – 1973 : M. Pri Hendratmoko
20.
1973 – 1974 : H.J. Soedanasto
21.
1975 – 1976 : A. Soesanto
22.
1976 – 1977 : Nobertus Jerabu
23.
1977 – 1979 : Lukas Suryanto Isp.
24.
1979 – 1981 : Betti Endang Triworo
25.
1981 – 1983 : Benedictus Osok
26.
1983 – 1984 : Ign. Suryanjono
27.
1984 – 1985 : Kastorius Clement Sinaga
28.
1985 – 1986 : C. Eliasta Karo-karo
29.
1986 – 1989 : Hendrikus T. Sasminto
30.
1989 - 1990 : T. Satrio Nugroho
31.
1990 - 1992 : Ferdinand Leo
32.
1992 - 1993 : B. Budi Wibowo
33.
1993 - 1995 : Hamonangan O. Pandiangan
34.
1995 - 1996 : Fransiskus Paulus Paskalis Abi
35.
1996 - 1998 : Sylvester Lahi
36.
1998 - 1999 : Setyo Budiantoro
37.
1999 - 2000 : Natalia CAW
38.
2000 - 2001 : Alvonsius Baba Lolon
39.
2001 - 2002 : Elias Dabur
40.
2002 - 2004 : Fulton Brato
41.
2004 - 2006 : Ign. Dwiana
42.
2006 - : Reynold Lumi
PMKRI
Cabang Samarinda
PMKRI
Cabang Samarinda dengan status calon cabang setelah PP PMKRI mengadakan Masa
Orentasi Calon Anggota PMKRI Angkatan I pada tanggal 24-28 Februari 1994.
Sembilan bulan kemudian tepatnya pada tanggal 23 November 1994 status calon
cabang diresmikan menjadi cabang penuh dalam sidang MPA-XVIII melalui TAP MPA
No 03/TAP/MPA-XVIII/1994 di Medan Sumatera Utara.
Hari
Berdirinya PMKRI Cabang Samarinda: Diperingati pada tanggal 28 Februari 1994
Santo
Pelindung PMKRI Cabang Samarinda: Santo Ignasius Loyola
Kapres:
Paulus Kadok / Sekjen: Kamilius Tegun (periode tahun 1994-1995)
Kapres:
Kamilius Tegun / Sekjen: Simawati (periode tahun 1995-1997)
Kapres:
Hendra Nata / Sekjen: Yordanus Dani (periode tahun 1996-1997)
Kapres:
Benidiktus Maniek D / Sekjen: Antonius Maniek P (periode tahun 1997-1998)
Kapres:
Hendrikus Hayon / Sekjen: Fransiskus Pasila (periode tahun 1998-1999)
Kapres:
Reginus Tarang N / Sekjen: G Thomas Irenius (periode tahun 1999-2001)
Kapres:
Natalis Bambang Untoro / Sekjen: Theresia Hilda Kayani (periode tahun
2001-2002)
Kapres:
Brigitha Edna / Sekjen: Kornelis Kladu Maran (periode tahun 2002-2003)
Kapres:
Jansensius D Hurin / Sekjen: Yohanes Syukur (periode tahun 2003-2004)
Kapres:
Sadikin / Sekjen: Kornelis Kladu Maran (periode tahun 2004-2005)
Kapres:
Yohanes Syukur / Sekjen: Mendan Ala (periode tahun 2005-2006)
LATAR
BELAKANG
Sekitar
tahun 1959 - 1963, Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Jakarta telah merasakan perlu
adanya pembentukan Rayon, karena perkembangan anggotanya yang cukup pesat dan
tempat fasilitas yang kurang. Akhirnya tahun 1963, PMKRI Jakarta dibagi atas 5
Rayon (Marga I Menteng, Marga II Mangga Besar, Marga III Jatinegara, Marga IV
Petojo, dan Marga V Kebayoran). Pada saat itu Rayon Petojo belum mempunyai
sekretariat tetap, masih menumpang di rumah salah seorang anggotanya yang
tinggal di Petojo Selatan. Sedangkan untuk menjalankan kegiatan yang
diinstruksikan dari Cabang para anggotanya berkumpul di gedung SD Tarsisius
sebulan sekali. Cakupan wilayah PMKRI Petojo saat itu meliputi daerah; Grogol
dan sekitarnya, Tanah Abang, dan berpusat di Petojo. Baru pada tahun 1965
melalui perjuangan panjang Anggota, dan Senior, serta bantuan dari Keuskupan
Agung Jakarta akhirnya Rayon Petojo memiliki gedung Sekretariat tetap hingga
saat ini, yakni di Jl. Tanah Abang I/25 B Jakarta Pusat. Gedung Sekretariat
diberkati oleh uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Soekoto,SJ pada tanggal 13 Agustus
1965, yang kemudian terus diperingati sebagai HUT Marga Petojo
BADAN
SEMI OTONOMI
1.
Buletin
Pada
tahun yang sama, untuk pertamakalinya terbit Bulletin intern yang diberi nama
PETOGROTA yang merupakan kependekan dari PETOJO, Grogol, Tanah Abang, ide awal
ini disponsori oleh “Peter Zagita” tujuan Bulletin ini adalah sebagai sarana
komunikasi antar anggota.
2.Poliklinik
Umum.
Dalam
perkembangannya kemudian PMKRI Rayon Petojo mendirikan Poliklinik Umum pada
tahun 1970, yang bertujuan untuk membantu dan menambah ketrampilan anggota
dalam menjadi sarjana paripurna, serta membantu masyarakat sekitar Marga
Petojo. Pada 30 Agustus 1977, Poliklinik Umum mengadakan praktek yang
pertamakalinya, sekaligus peresmian beroperasinya Poliklinik Umum di bawah
pimpinan dr.Tedjo Handoyo. Saat ini Poliklinik Umum Margasiswa IV sudah tidak
ada seiring dengan hilangnya perkampungan disekitar Margasiswa IV dan tidak
dilakukannya regenerasi dokter praktek.
3.
Poliklinik Gigi.
Tiga
tahun kemudian, tepatnya tanggal 21 Januari 1980 didirikan Poliklinik Gigi,
yang merupakan perluasan dari Poliklinik Umum, di bawah tanggung jawab drg.Mira
Wisendha, Klinik Gigi bertujuan untuk meciptakan dokter – dokter yang handal
dan profesional dalam bidangnya, disamping turut memberikan pelayanan kepada
masyarakat sekitar yang kurang mampu.
4.
Marga Siswa
Gedung
sekretariat Rayon Petojo kesekian puluh tahun secara fisik tidak pernah dirawat
ataupun bila pernah dirawat/ renovasi hanya bersifat sementara / tambal sulam.
Melihat kondisi Gedung tua yang banyak mengalami kerusakan dimakan usia, maka
Badan Pengurus periode 2001 –2002 dan juga bantuan Alumni mengusulkan Proposal
Renovasi Gedung ke Yayasan Margasiswa [Bpk. Charles Mangun], juga ke Keuskupan
Agung Jakarta [u/p Ekonom KAJ Rm. S.Roy Djakarya,Pr] akhirnya mendapat
persetujuan Renovasi Tahap I dengan bantuan Dana KAJ sebesar Rp50.000.000.- [
Lima Puluh Juta Rupiah ], sedangkan Renovasi Tahap II berupa peninggian Lantai
mendapatkan dana dari Alumni Petojo sebanyak 16. 000.000.- [Enam Belas Juta
Rupiah], selain itu juga mendapatkan sumbangan Keramik lantai dari Ezzensa
sebanyak 500 M Kubik. Pelaksanaan Renovasi dimulai pada 15 Februari 2002,
dengan kontraktor yang juga mantan Ketua BP PMKRI Petojo Tahun 70-an Bpk Alex
Julianto sementara Badan Pengurus dan Alumni bertindak sebagai pengawas. Marga
Siswa merupakan kepanjangtangan dari Yayasan Marga Siswa, bertugas untuk
hal–hal yang berhubungan dengan penggunaan fasilitas margasiswa IV. Adapun
tujuan penampungan para mahasiwa adalah penampungan sementara yang datang dari
daerah untuk pertama kali yang secara finansial tidak mencukupi, setelah itu
boleh mencari pemondokan sendiri. Penampungan ini khusus untuk anggota PMKRI
yang masih aktif sebagai Mahasiswa.
PERKEMBANGAN
Secara
umum, kepengurusan PMKRI Rayon Petojo sejak awal berdirinya [1965] hingga tahun
90–an berjalan baik dari segi pembinaan, kaderisasi maupun proses suksesi
kepemimpinan. Semangat ini menurun drastis dan mencapai klimaksnya pada tahun
1996-2000. Hampir lebih kurang dalam kurun waktu 4 [empat] tahun terjadi
Kevakuman Badan Pengurus PMKRI Rayon Petojo. Ini berimbas pada: tidak adanya
Regenerasi, juga semua pembinaan Formal PMKRI berhenti dengan sendirinya. Pada
awal tahun 2000 atas inisiatif beberapa rekan senior yang masih peduli pada
PMKRI Petojo diantaranya Sdr. Christopher Nugroho, Sdr. Ferry Chandra Kusuma,
Sdr. Stanley W. da Lopez yang komit untuk membangun kembali / menghidupkan
Rayon Petojo dengan Paradigma baru. Usaha ini mendapat dukungan dari DPC PMKRI
Cabang Jakarta dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor:IST/ DPC / I – F /
01 tertanggal 8 November 2001 Tentang: Pengangkatan Sdr. Stanley W. da Lopez
sebagai Pejabat Ketua Umum Badan Pengurus PMKRI Rayon Petojo periode 2001 –
2002 dengan tugas utama Revitalisasi PMKRI Cabang DKI Jakarta Rayon Petojo.
BADAN
PENGURUS
Ketua
Umum / Sekretaris Umum / Periode
Aloysius
Irwan Machdy (Almarhum)/ Rudy K. / 1965 - 1966
Rudy
Kartadinata / Lilian S. / 1966 - 1967
Lilian
Sundari / Laurentius K. / 1967 - 1968
Threes
Iswari / Wahyudi Firmasyah / 1968 - 1969
Wahyudi
Firmansyah / Anton Djawardi / 1969 - 1970
Anton
Djawardi / Michael D.Chandra (Almarhum)/ 1970 - 1971
Michael
D. Chandra W. (Almarhum)/ Alex Julianto / 1971 - 1972
Pepen
Danuadmaja / Andreas T.H. / 1972 - 1973
Alex
Julianto / Ferry Lumanauw / 1973 - 1974
Dr
Tedjo Handojo / Thomas Hardi Pranoto / 1974 - 1975
Tjahjadi
Lukiman / Frans Wijaya / 1975 - 1976
Paulus
Andi / Petrus T.D. / 1976 - 1977
FX.
Roy Gunawan / Budi Prasetia / 1977 - 1978
Sernawan
Ternadi / G. Sandjaja Sentosa / 1978 - 1979
Danny
Lim / Jahja Suryawidjaja / 1980 - 1981
Wilhelmus
Wallong / Ign. Michael Tedja / 1981 - 1982
Rudy
Sugiarto / Samuel Abadi / 1982 - 1983
Ferdy
Joseph / Antonius HD. / 1983 - 1984
Hans
Suryono / A.M Kurniawan C. / 1984 - 1985
A.Andy
Haryoko / Teguh Prawira / 1985 - 1986
Michael
Tjan / Hendi Budi / 1986 - 1987
Fransiskus
Ferry Anwar / Michael I.Chayono G / 1987 - 1988
Adrianus
Andre Purnadi / Christian Marcel / 1988 - 1989
Franky
Limanto / Susana Sentosa SE/ 1989 - 1990
Suryadi
Taslim / Tomas Nusanto / 1991 - 1992
Thomas
Nusanto / Pang Chung Hian (Almarhum)/ 1992 - 1993
Yenni
Salean / Harry / 1993 - 1994
Pang
Chung Hian (Almarhum)/ Linah B / 1994 - 1995
Christopher
Nugroho / Surendro Djati / 1995 - 1996
Eduardus
S. Abun / Yustin / 1996 - 1997
FX.
Wendie Sastranegara / M. I. Febryanti / 1997 - 1998
Stanley
W. / Vincentius Ferry Chandra / 2001 - 2003
Eric
Hartanuh / 2003-2004
Pieter
Muliawan / Daniel Oyong / 2004-2005
Eka
P. S. / 2005-2006
Gerardus
N. M. / 2006-2007 -->
Referensi
^
a b Sejarah Berdiri PMKRI
Pranala
luar
PMKRI
- Situs resmi